Rabu, 24 Agustus 2011

Apa yang Membuat Anda Bermimpi…?

Apakah anda pernah bermimpi..? tentu saja pernah, mimpi adalah bunga tidur. Terkadang ia datang dalam cerita yang menyenangkan, ketika anda bangun di pagi hari anda akan merasakan hati di penuhi  kebahagiaan. Tetapi tak jarang mimpi hadir dalam cerita yang menyedihkan atau bahkan menakutkan. Tentu saja pagi anda akan menjadi muram. 

Tapi apapun mimpi anda itu semua tetap hanyalah sebuah mimpi. Lalu Apakah anda punya impian…? Setiap orang pasti mempunyai impian. Dan orang-orang memaknai impian mereka dengan berbeda. Ada yang menyatakan impian adalah harapan, ada juga yang berfikir itu hanyalah sebuah keinginan. Hingga mengabaikannya begitu saja. Impian itu bisa saja perlahan-lahan hilang karena merasa kita tidak mampu meraihnya. Padahal antara impian dan keinginan itu sendiri sebenarnya berbeda. 


Keinginan biasanya tidak terlalu fokus, hanya sepintas dan tak ada dorongan dan semangat yang kuat untuk mewujudkannya. Sementara Impian itu merupakan keinginan yang kuat dan memiliki dorongan yang sangat besar untuk mewujudkannya. Impian memiliki kekuatan emosional. Pusat emosi ada di dalam hati, segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan seperti, cinta, marah, benci atau bahagia akan menimbulkan semangat dan antusias.

Beberapa tahun yang lalu ketika saya masih duduk di bangku TK, suatu kejadian yang sampai sekarang masih membekas di hati saya. Ibu guru memberikan perlakuan berbeda terhadap murid-muridnya. Murid yang berasal dari keluarga berpunya atau anak seorang petinggi mendapatkan perlakuan istimewa. Dan murid-murid dari kalangan biasa, seringkali diabaikan. Dan hari itu terjadi pada saya. 

Masih lekat diingatan saya ketika jam makan sekitar pukul 10 wib, kami diberi masing-masing sepiring bubur kacang hijau. Semua murid menyantapnya dengan lahap sekali. Setelah acara makan selesai, bu guru bertanya “anak-anak, siapa yang mau menyanyi ke depan kelas?" dengan semangat saya angkat tangan dan bilang ”saya bu…” sang guru melihat kea rah saya, tapi tidak memberikan reaksi apa-apa. 

Beliau mengulangi pertanyaannya, saya tetap menunjuk, namun sekali lagi saya di acuhkan.Lalu si guru mendekati seorang teman saya, dan berkata ”ayo kamu saja yang maju, kamu pasti lebih bisa dari dia!”sambil menunjuk ke arah saya. Spontan tangan saya turun dengan lemas, saya menundukkan kepala. Hati saya sedih, saya sakit hati dan marah bercampur mengaduk perasaan saya. Dalam hati saya berkata “ Dia meremehkan saya, lihat saja nanti saya akan buktikn suatu saat saya pasti akan lebih baik “ 

Kejadian itu adalah sebuah pesan negative yang saya terima, dan sejak saat itu saya mulai bermimpi saya harus berhasil.Impian pertama saya muncul dan tertanam dalam hati. Pada episode yang lain beberapa tahun kemudian. Saya mengalami cerita yang berbeda. ketika saya duduk di kelas IV SD. Hari itu pelajaran bahasa kami diberi tugas mengarang, masing-masing murid dibekali dengan gambar tanpa judul yang sudah diurut berdasarkan kejadiannya.

Kami disuruh bercerita dalam bentuk karangan dari gambar itu. Dengan semangat sayapun menulisnya. Dan setelah selesai bu guru memerikasa dan menilainya, saya mendapatkan angka yang baik. Dan bu guru mengatakan di depan kelas, karangan saya yang paling bagus. “ini bagus sekali, kamu berbakat, teruslah berlatih“ ucapnya. Saya tersenyum girang, bahagia memenuhi perasaan saya. kata-kata itu masuk ke dalam hati saya, menari-nari indah di telinga saya. Itu lebih berharga dari angka 9 yang saya dapatkan hari itu. 


Ini adalah pesan positif yang saya dapatkan. Maka saat itupun impian saya muncul. Saya akan menjadi seorang penulis. Dua kejadian yang berbeda, yang membuat saya mulai membangun mimpi-mimpi saya. Keduanya saya jadikan cambuk untuk memacu semangat dalam mengejar mimpi saya. 

Begitulah setiap hari kita selalu mendapatkan pesan positif dan negative secara bergantian. Jika kita mampu membangun sikap mental positif, maka kita akan berani bermimpi dan siap untuk mengejarnya dengan penuh semangat. Ayo semua kita bangun impian-impian kita. Agar hidup lebih bermakna, kerahkan setiap tenaga, fikiran, fokus pada tujuan dan tanamkan sikap pantang menyerah. Suburkan sikap berani mencoba, jangan takut gagal. Isi selalu hati dengan doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar