Rabu, 03 Agustus 2011

Berpacu dengan Waktu

Kekayaan pokok yang dimiliki manusia adalah waktu. Perjalanannya seiring perputaran bumi pada porosnya. Seperti rotasi bumi yang tak bisa dihentikan, waktupun bergerak tanpa mampu manusia menghambat lajunya walaupun hanya untuk sedetik. Juga tak akan dapat dimajukan walau sesaat.

Waktu akan mencatat dan merekam setiap kejadian dalam hidup. Namun rekaman itu takkan pernah bisa diputar kembali. Begitu berharganya bahkan manusia menyebut waktu adalah uang. Karena tanpanya manusia tak akan bisa melakukan apa-apa. Buat orang-orang yang bisa menghargai waktu 24 jam terasa kurang karena begitu banyak yang harus dilakukan. Namun sebaliknya orang-orang yang tidak bisa menghargai waktu maka waktu berlalu begitu saja tanpa makna.

Pergerakan waktu mengubah segalanya, ia membawa manusia dari satu masa ke masa yang lain. Meninggalkan satu zaman menuju zaman yang lain. Tanpa sadar juga telah membuat manusia menjadi tua. Jika manusia tidak mau berpacu dengan waktu, maka ia akan tertinggal jauh di belakang. Namun terkadang ini menjadikan manusia itu serakah.

Apa yang diinginkan, dan yang dicari manusia dalam hidupnya tentu saja berbeda pada setiap orang. Sebagian orang rela menghabiskan waktunya untuk bekerja dan terus bekerja. Semata hanya untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Lalu membelanjakannya untuk sesuatu yang bisa memuaskan semua keinginan. Nafsu untuk menguasai dunia ini begitu besar. Sehingga menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya. Tapi tidak untuk sebagian yang lain. waktu digunakan untuk bekerja mengais rezeki, untuk mendapatkan sesuap nasi. Semuanya dilakukan terus menerus, begitulah hingga hidup terus berjalan. 

Apapun yang dilakukan manusia semuanya untuk mencari kebahagiaan hidup. Meskipun uang dan kekayaan yang berlimpah adalah suatu ukuran sebuah kesuksesan. Namun uang bukanlah segala-segalanya, meskipun segalanya bisa dibeli dengan uang. Tetapi belum tentu mampu bemberikan kebahagiaan hakiki. Karena kebahagiaan hakiki itu sebenarnya ada dalam hati.

Karena itu gunakanlah waktu sebaik mungkin. Tetap sisihkan waktu untuk mengejar kehidupan setelah mati. Karena di sana semua akan dipertanggungjawabkan kemana waktu ini kita dihabiskan. Membuat perencanaan yang jelas dalam mencapai sebuah tujuan adalah salah satu cara agar waktu tak habis sia-sia. 

Demi waktu hari ini harus lebih baik dari hari kemaren. Memanfaatkan setiap detiknya dengan sesuatu yang positif agar semua rekaman dan catatan dalam jalan panjang kehidupan ini menjadi berharga. Teruslah melakukan yang terbaik semampu dan sekuat yang kita bisa.

6 komentar:

  1. "Waktu tidak akan menunggu siapa-siapa."

    ya betul.

    inspiratif, mba Fitri.

    BalasHapus
  2. benar mas sido..
    makasih ya..:)
    aduuuh kalem bngt dirimu ku jadi risih wkkkkkkkkkkkkkkkkk

    ngakak donk ehheeh

    BalasHapus
  3. Orang yang lalai bukanlah orang yang tidak punya. Orang yang melalaikan waktu bukanlah orang yang tidak punya waktu, tapi yang menyianyiakan waktu

    BalasHapus
  4. terimakasih mas Sugeng
    sebagai peringatan juga buat saya
    trimakasih telah berkunjung ya :)

    BalasHapus
  5. Teruskanlah memburu waktu Feat

    BalasHapus
  6. sippp pak dosen ipar hihi
    tq udah mampir yach

    BalasHapus