Sabtu, 23 Juli 2011

Berbesar Hati Menerima Kejadian Buruk


Aku harus menarik nafas panjang untuk melegakan hati dan perasaan. Agar tidak marah dan meledak-ledak. Banyak sekali kejadian tidak menyenangkan yang kualami sampai siang ini. Kesal, marah kecewa dan bercampur aduk menyesak dada.

Syukurlah, aku cepat tersadar dan tidak perlu mengumpat mengumbar kemarahan. Mengurut dada dan beristighfar saja agar ketenangan kembali mengisi relung hati.
Sebagai pelajaran untuk yang lain, ku coba membagikan apa yang kualami hari ini.

Hampir lebih satu bulan aku sendiri di toko tidak ada yang membantu. Sejak tidak ada karyawan, banyak orang yang datang untuk menawarkan diri bekerja denganku. Tapi aku belum menemukan seseorang yang ku rasakan pas menemaniku di toko. Aku butuh orang yang ramah, baik dan bisa dipercaya. Karena walau hanya ibu rumah tangga aku juga aktif di organisasi ibu-ibu di kantor suami. Banyak kegiatan yang harus kuikuti, otomatis aku sering meninggalkan toko. Jadi mencari karyawan untuk membantu benar-benar yang terampil, mandiri dan bisa dipercaya.


Pagi kemarin seorang perempuan datang. Melihatnya aku jatuh suka, sedikit berdiskusi dengannya. Akhirnya ia bersedia dan mau bekerja denganku. Aku mulai sedikit lega, karena seharian kemarin dia sudah bersamaku sampai sore. Iapun berjanji hari ini akan kembali. Aku mencoba tes kesungguhannya, hari ini kuberitahu aku akan pergi berbelanja dan dia harus datang pagi untuk buka toko. Aku menyuruhnya mengambil kunci toko pada security di kantor suami yang tidak jauh dari tokoku. Iapun bersedia.

Maka pagi ini, akupun berangkat berbelanja. Kata suamiku, “kenapa kunci tidak langsung di suruh bawa?” aku jawab jangan, kita lihat dulu ia serius apa tidak?.Lalu apa yang terjadi? Siang ini suamiku kaget, karena akhir bulan beliau biasa tugas lapangan. Saat lewat di depan toko, heran ternyata tokoku masih tutup. Suami langsung menghubungiku. Akupun tak kalah kaget. Kucoba menghubungi anak itu tapi tidak di jawab. Huuf…aku sungguh sangat kesal. Kalau seandainya dia tidak mau harusnya memberitahu. Cukup dengan sms buatku tidak masalah. Aku bisa membatalkan jadwal belanjaku hari ini.

Tadinya ingin marah. Tapi ya sudahlah…mengapa harus marah? Toh begitu lebih baik, ternyata dia memang bukan orang baik. Aku saja yang tertipu dengan penampilannya yang kalem.Pelajaran berharga hari ini. Tak mudah mencari seseorang untuk bisa dipercaya. Untunglah aku tidak memberikan kunci toko padanya. Jika saja itu terjadi, bisa saja dia berniat jahat bukan?

Sebenarnya masih ada lagi satu hal buruk yang kualami hari ini. Jika tadi adalah calon
karyawanku. Yang ini boss ku di tempat biasa aku belanja.

Tapi ya sudahlah, aku harus menerima dengan berbesar hati. Cukup menjadikan saja ini pelajaran di masa datang. Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untukku.
Selamat siang

2 komentar:

  1. heheh trimakasih ya..mas Roni orang pertama deh hehe y ku kasih tahu, blm bs posting tilisan,netnya error seharian hixs..

    BalasHapus