Jumat, 18 November 2011

Minta Maaf Sama Sulitnya dengan Memberi Maaf

Minta maaf untuk sesuatu kesalahan yang tidak kita lakukan, tentu saja amat sulit. Apalagi melakukan sesuatu itu sebagai wujud ketidak puasan, marah kecewa dan perasaan terabaikan. Lalu kita mengeluarkan kata-kata yang ternyata membuat orang lain merasa tersudutkan. Kita tetap merasa itu bukan sebuah kesalahan. Dan orang lain tetap menganggap kita salah. Lalu apa kita harus minta maaf?

MAAF empat huruf itu jadi terasa amat berat untuk diucapakan. Padahal kata itu akan menjadi sebuah kata ajaib bila kita mau dngan hati yang tulus mengucapkannya. Terasa segunung beban menghimpit di pundak ketika hendak mengatakan kata maaf itu. Kenapa bisa seperti itu ya…? Barangkali karena dengan mengucapkannnya kita menjadi merasa rendah diri dan hina, atau menjadikan kita begitu tidak berharga. Atau mungkin saja kata maaf itu hanya pantas diucapkan oleh orang-orang lemah?.

Padahal tidak, Meminta maaf adalah sebuah perbuatan yang sangat mulia. Salah ataupun tidak yang kita lakukan menurut sisi pandang sendiri. Selama orang lain tidak nyaman dan merasa yang kita lakukan menyakiti mereka, wajar saja kalau kita meminta maaf. Tentu saja permintaan maaf yang baik itu dilakukan setulus hati, bukan karena keterpaksaan. 



Kita harus bertarung hebat dengan ego diri dan harus bisa mengalahkannnya. Karena ada keyakinan bahwa dengan meminta maaf diri kita adalah orang yang rendah hati dan hebat. Tetapi semulia apapun permintaan maaf itu, tentu memberi maaf akan lebih mulia lagi. Karena pastilah lebih sulit memaafkan kesalahan orang lain. Apalagi kesalahan yang telah dilakukan orang tersebut benar-benar membuat kita  kecewa tentu  tidak mudah memaafkannya.

Kesulitan memberi maaf itu semakin bertambah jika orang tersebut tidak pernah meminta maaf kepada kita atas kesalahan yang ia lakukan. Lalu apakah kita akan tetap memaafkannya.? Kita harus memaafkannya karena itu akan membuat kita terlepas dari segala macam pikiran buruk tentangnya yang akan menyiksa dirisendiri. Dan memang kita wajib memaafkannya jika tidak ingin dendam menguasai diri kita. 

Akhirnya kita menyadari. bahwa membina hubungan dengan orang lain memang bukan perkara mudah, hal sepele saja jika ditanggapi dengan tidak bijak akan menyebabkan retaknya sebuah hubungan. Untuk itu jagalah silaturahmi dengan orang lain, siapapun dia. Kekasih, suami orang tua, anak, sahabat dan semua yang ada di sekeliling kita. Belajarlah untuk selalu meminta maaf dan berusahalah untuk tetap memberi maaf.

*ditulis 24 januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar