Rabu, 09 November 2011

Smart dan Tetap Rendah Hati

“Terimakasih untuk pelajaran hari ini bu…!” Hanya kata itu yan dapat kuucapkan. Seseorang telah mengajarkan bagaimana menjadi pribadi yang sederhana. Susah sekali untuk menjalankannya, butuh orang lain yang selalu terus memompa semangat, menegur dan mengingatkan agar tidak terjerumus. 

Cita-cita dan keinginan begitu tinggi, berbagai usaha dilakukan untuk bisa mewujudkannya. Tak kenal kata menyerah, karena harapan yang sangat kuat melecut semangat untuk menaiki satu persatu tangga kesuksesan. Lalu semua usaha itu tidaklah akan sia-sia, keseriusan dan keteguhan hati mengejar semua mimpi membawa pada apa yang diingnkan tercapai. 

Namun seringkali semua kerja keras itu ternoda oleh sikap yang tidak mampu menguasai diri. Menari-nari di atas prestasi itu terlalu lama. Terlambat untuk kembali menyadari itu hanyalah secuil keberhasilan yang terukir. Jatuhnya jadi riya, penyakit yang susah diobati, menganggap diri sangat hebat dan pintar melebihi orang lain. Padahal kalau mau menengok ke sekeliling orang lain bisa melakukan hal yang lebih dahsyat, dari yang kita lakukan. 


Belajarlah dari kesuksesan orang-orang besar di seluruh penjuru dunia. Ternyata mereka bisa sukses karena mereka mampu menjadi pribadi yang sederhana. Memandang rendah kemewahan meskipun hidup dikelilingi materi yang melimpah. Karena jika ia membiarkan dirinya diperbudak dunia dan segala yang menggilai di dalamnya. Maka ia hanya akan mampu menggapai kesuksesan semu. Dia bisa mencapai karier ke jenjang tertinggi namun bagian lain dalam hatinya tak terpuaskan, ia akan menemukan ruang hampa dan kosong. Ia tak mendapatkan kebahagiaan, kepingan berharga yang telah hilang dari jiwanya. 

Makanya jadilah manusia yang cerdas. Cerdas dalam bersikap, cermat dalam berbuat dan pintar dalam berpikir. Tak perlu berbangga diri berlebihan dengan apa yang sudah dimiliki, karena itu belumlah seberapa. Adakalanya kita harus menundukkan kepala, melihat ke bawah, bahwa sebenarnya diri ini teramatlah kecil. Tak pantas menjadi manusia sombong, yang berjalan dengan segala keakuan di bumi ini. 

ditulis Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar